https://www.neobux.com/?r=RAHMATNURZAINI FAMILY AND HEALTH: May 2016

For The Husband, Like Wife That You Want Treated

In addition to the mother, the wife is also an important and special women in our lives. Therefore, treat your wife in the proper manner.

The wife is the most important woman other than the mother in the life of a husband. A wife always sacrifice their time for twenty-four hours and never tireless attention and care of the family. At a time when everyone is not on your side, the wife will always faithfully supported by your side. 

When you're in pain too, he was someone who could always be counted on to take care of you. When need input, he would be wise to give advice to you. It is remarkable figure of wives in our lives. For that, treat your wife as it should be like below.

•Respect
Even though your wife may never ask to be respected, but as a husband you should be aware that this must be done. Honor your wife does not mean you have to bow down to him. Honor your wife to always be honest with him, appreciate his sacrifice, listening to their opinions and engaging in all the decisions you make in life.

• Loving
Every woman has an a soft heart. So never apply and say rude to your wife that will easily hurt him. The lady is a person who always needs affection. For that care about your wife with a special treat with great gentleness.

•Serve
The task of serving in the family is not only done by the wife alone. Husband is also in charge of doing the same thing. Serve your wife is as it should be, inwardly and outwardly.

• Provide For
As a husband, you have the responsibility for the lives of his wife and family to support them. Perform this responsibility, as appropriate, to meet the needs of his wife and family.

• Praising
Women love to be complimented. They usually like to do special things to the spouse to be praised. Although your wife is never asked. Praise him for the things that made or given special appreciation because it has been serving families.

• Pampering
Women also love to be pampered. Treat your wife as long as you are still able, by always doing romantic things for her and meet her happiness. For example, by giving a gift, took him on vacation and others.

•Support
The wife also would have dreams and desires of others in this life. Encourage your wife to fulfill his desire. Do not forbid him to continue working and to express his soul.

• Beatify
Do this every day. Make happy your wife in a simple way as not to hurt him, please him, not make him regret marrying you, doing interesting things in this life with him and everything that is able to make her happy.

Do not ever waste your time and togetherness together with his beloved wife. Take advantage of every moment in your marriage happy to make history in the course of your life.

Menuju Keluarga SAKINAH


Istilah “sakinah” digunakan Al-Qur’an untuk menggambarkan kenyamanan keluarga. Istilah ini memiliki akar kata yang sama dengan “sakanun” yang berarti tempat tinggal. Jadi, mudah dipahami memang jika istilah itu digunakan Al-Qur’an untuk menyebut tempat berlabuhnya setiap anggota keluarga dalam suasana yang nyaman dan tenang, sehingga menjadi lahan subur untuk tumbuhnya cinta kasih (mawaddah wa rahmah) di antara sesama anggotanya.

Di Al-Qur’an ada ayat yang memuat kata “sakinah”.
Pertama, surah Al-Baqarah ayat 248.
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh Malaikat.”

Tabut adalah peti tempat menyimpan Taurat yang membawa ketenangan bagi mereka. ayat di atas menyebut, di dalam peti tersebut terdapat ketenangan –yang dalam bahasa Al-Qur’an disebut sakinah. Jadi, menurut ayat itu sakinah adalah tempat yang tenang, nyaman, aman, kondusif bagi penyimpanan sesuatu, termasuk tempat tinggal yang tenang bagi manusia.

Kedua, al-sakinah disebut dalam surah Al-Fath ayat 4.
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Di ayat itu, kata sakinah diterjemahkan sebagai ketenangan yang sengaja Allah turunkan ke dalam hati orang-orang mukmin. Ketenangan ini merupakan suasana psikologis yang melekat pada setiap individu yang mampu melakukannya. Ketenangan adalah suasana batin yang hanya bisa diciptakan sendiri. Tidak ada jaminan seseorang dapat menciptakan suasana tenang bagi orang lain.

Jadi, kata “sakinah” yang digunakan untuk menyifati kata “keluarga” merupakan tata nilai yang seharusnya menjadi kekuatan penggerak dalam membangun tatanan keluarga yang dapat memberikan kenyamanan dunia sekaligus memberikan jaminan keselamatan akhirat. Rumah tangga seharusnya menjadi tempat yang tenang bagi setiap anggota keluarga. Keluarga menjadi tempat kembali ke mana pun anggotanya pergi. Mereka merasa nyaman di dalamnya, dan penuh percaya diri ketika berinteraksi dengan keluarga yang lainnya dalam masyarakat.

SIAPA PUN yang telah mengikatkan diri dalam tali pernikahan tentunya menginginkan atmosfer rumah tangga yang harmonis. Maka yang harus dipikirkan pertama kali adalah bagaimana melakukan harmonisasi hubungan suami-istri. Menjaga keharmonisan pasangan suami-istri (pasutri) tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tapi membutuhkan usaha dan pengorbanan.

Berikut ini adalah sepuluh tips mewujudkan keharmonisan pasutri, sebagaimana ditulis Wafaa‘ Muhammad, dalam kitabnya Kaifa Tushbihina Zaujah Rumansiyyah:

1. Berupaya Saling Mengenal Dan Memahami.
Perbedaan lingkungan dan kondisi tempat suami atau istri tumbuh sangat berpengaruh dalam pembentukan ragam selera, perilaku, dan sikap yang berlainan pada setiap pihak dari yang lain. Hal itu merupakan kewajiban setiap pasutri untuk memahami keadaan ini dan berusaha mengetahui serta mengenal pihak lain yang menjadi pasangan hidupnya. Mereka juga harus mengetahui semua hal yang berkaitan dengan situasi kehidupan yang mempengaruhi, sehingga dapat maju ke depan dan mewujudkan keharmonisan.

2. Perasaan Timbal-Balik
Suami dan istri adalah partner dalam satu kehidupan yang direkatkan dalam tali pernikahan; satu ikatan suci yang mempertemukan keduanya. Tak pelak lagi, keduanya harus berbagi suka-duka; membagi kesedihan dan kegembiraan bersama. Keduanya saling berkelindan untuk menyongsong satu cita-cita luhur yaitu mewujudkan tatanan kehidupan berdasarkan aturan Allah dan Rasul-Nya. Untuk memupuk kasih sayang di masing-masing pihak, suami membutuhkan cinta istri, dan istri pun membutuhkan cinta suami.

    …Suami dan istri harus berbagi suka-duka, membagi kesedihan dan kegembiraan bersama…

3. Setiap Pihak Harus Hormat
Ketika suami atau istri memasuki rumahnya, maka dia layak mendapatkan penghormatan dan apresiasi dari pasangannya. Hal itu bertujuan untuk menjaga harkat dan mengangkat prestise pasutri, sehingga masing-masing merasa nyaman untuk membangun rumah tangga harmonis. Dalam hal ini, sudah menjadi kewajiban pasutri untuk mencari poin-poin positif yang dimiliki masing-masing untuk digunakan sebagai penopang sikap saling menghormati.

4. Berusaha Menyenangkan Pasangannya
Dalam kehidupan keluarga, bahkan dalam kehidupan sosial secara general, jika seseorang berusaha mengedepankan dan mengutamakan orang lain dari dirinya sendiri, maka berarti dia telah menanam benih-benih cinta dan kedekatan kepada semua orang di sekelilingnya.

Dengan demikian, setiap pasutri disarankan untuk senantiasa menyenangkan pasangannya, dan mendahulukan serta mengutamakannya dari dirinya sendiri, demi memperkukuh ikatan cinta kasih di antara keduanya. Pasalnya, ketika suami melihat istri membaktikan diri untuk menyenangkan dirinya, tentunya dia akan melakukan sesuatu yang bisa membuat senang dan gembira hati istri. Hal itu dilakukannya untuk membalas kebaikan istrinya, atau setidaknya sebagai pengakuan atas kebaikan tersebut.

5. Mengatasi Persoalan Bersama
Pernikahan merupakan bentuk relasi partnership dan partisipasi. Partnership yang berdiri di atas landasan kesamaan tujuan, cita-cita, sikap, intuisi dan perasaan, serta kolaborasi dan solidaritas dalam memecahkan setiap persoalan. Setiap masalah yang timbul dalam kehidupan suami-istri, maka masalah itu dilihat sebagai suatu kecemasan kolektif.

    …Setiap masalah yang timbul dalam kehidupan suami-istri, harus dipandang sebagai suatu kecemasan kolektif…

Paradigma demikian memicu suami agar berusaha bekerja keras dalam rangka memberikan kehidupan mulia bagi istri dan anak-anaknya. Pun demikian, istri akan berusaha menjalankan urusan rumah tangga sesuai prosedur yang disepakati bersama. Upaya yang dilakukan oleh suami dan istri tersebut merupakan solusi untuk memecahkan masalah bersama. Pun demikian, baik suami maupun istri tidak perlu menyembunyikan problemnya, bahkan diperlukan kejujuran dan transparansi demi menumbuhkan benih-benih kepercayaan dan saling pengertian, sehingga mudah menemukan solusi. Bisa jadi, permasalahan memiliki dampak positif untuk meneguhkan ikatan suami-istri.

6. Sikap Qana’ah
Di antara tanda keharmonisan cinta pasutri adalah sikap merasa puas dengan yang ada (qana’ah); merasa puas dengan prasarana hidup yang tersedia. Kelanjutan sikap manja, kebiasan hidup serba ada, boros dan berfoya-foya pada masa kecil atau remaja termasuk salah satu faktor yang memicu pertikaian pasutri. Sikap demikian berlawanan dengan kedewasaan yang menuntut pandangan realistis tentang kehidupan. Hal-hal picisan dan glamor yang digembar-gemborkan media publikasi sejatinya tidak akan menciptakan kebahagiaan. Karena kebahagiaan sejati memancar dari hati dan jiwa terdalam, bukan bertolak dari aspek-aspek materi yang justru memicu kesenjangan dan konflik pasutri.

7. Sikap Toleransi Kedua Belah Pihak
Sungguh  sangat tidak logis jika setiap pihak mengharapkan perilaku ideal permanen dari pasangannya dalam hubungan rumah tangga, karena menurut tabiatnya, manusia kadang salah dan benar. Suami atau istri kadang lupa dan khilaf sehingga kerap mengulangi kesalahan serta kekeliruannya. Dia mungkin melakukan kesalahan karena ketidaktahuan, dan mengulanginya tanpa disadarinya. Jika setiap pihak berkeinginan untuk menghukum, menghakimi, atau membalas dendam untuk setiap kesalahan yang dilakukan pasangannya, maka berarti dia merusak fondasi keharmonisan rumah tangga.

    …Kesalahan tidak perlu diikuti dengan tekanan, cacian, dan intimidasi, terutama jika kesalahan itu tidak berkaitan dengan norma-norma keislaman…

Jika kita mencela segala hal, maka kita tidak akan menemukan sesuatu yang tidak kita cela. Melakukan kesalahan adalah hal lumrah yang hanya membutuhkan pelurusan, pengarah, dan petunjuk, yang dibarengi dengan sikap penyesalan dan keinginan untuk berubah lebih baik. Kesalahan tidak perlu diikuti dengan tekanan, cacian, dan intimidasi, terutama jika kesalahan itu tidak berkaitan dengan norma-norma keislaman. Yakinlah bahwa seseorang tidak akan kehabisan cara yang sesuai untuk mengoreksi kesalahan dan penyimpangan pasangannya. Jalan terbaik dalam hal ini adalah nasihat yang tenang dan membuat pasangannya merasa bahwa hal itu adalah untuk kebaikan diri dan keluarganya.

8. Berterus-Terang
Sikap terus terang, kejujuran, dan keberanian adalah kunci kebahagiaan kehidupan rumah tangga yang tidak mungkin nihil dari kesalahan. Dalam artian, jika Anda melakukan kesalahan, maka yang harus Anda lakukan adalah bergegas meminta maaf, berani mengakuinya, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi di kemudian hari. Sikap tersebut sama sekali tidak berarti menistakan status dan harga diri Anda. Hal itu justru mendorong pihak lain untuk menghormati, mempercayai, dan memaafkan Anda.

9. Kepedulian Dan Solidaritas
Bagian fragmen terindah kehidupan rumah tangga adalah kepedulian dan solidaritas yang dilakoni suami atau istri dalam menghadapi kesulitan dengan kesabaran dan perjuangan luar biasa. Tatkala istri berdiri di samping suaminya, maka suami akan merasa kuat dan penuh percaya diri, begitu juga sebaliknya. Ketika istri atau suami merasakan bahwa pasangannya merasa kuat dan percaya diri, maka dia akan merasa jiwanya diliputi kedamaian dan ketenteraman. Sisi ini pada kenyataannya merupakan esensi pernikahan dan integrasi batin di antara kedua belah pihak.

10. Kearifan
Kearifan satu sama lain –hingga pada situasi yang paling suram— membantu meletakkan fondasi kukuh keharmonisan. Bisa jadi, dikarenakan sebuah kesalahan, suami atau istri memiliki kemampuan hebat untuk mencelakai pasangannya, hanya saja kearifan mencegahnya melakukan hal itu. Kearifan memperkokoh semangat kesepahaman di antara keduanya. Atau salah satu pasutri mungkin merasa lebih berhak dalam hal tertentu, namun setelah berpikir ulang tentang hal itu, dia tidak lagi keukeuh mempertahankan pendapatnya yang bisa memicu friksi.

    …masalah silih berganti menghampiri. Maka, kearifan adalah benteng kokoh yang melindungi keluarga dari disharmonisasi…

Ketika dia mundur dengan motif kearifan, maka dia berarti melenyapkan aroma konflik dan perselisihan. Namun jika sikap mau menang sendiri dan superioritas negatif menggantikan posisi kearifan, maka kedamaian dan kemapanan kehidupan rumah tangga akan tercederai. Jika demikian, tak heran jika masalah silih berganti menghampiri. Maka, kearifan adalah benteng kokoh yang melindungi keluarga dari disharmonisasi.

Usaha Ihtiar dan bertahan dalam mewujudkan keluarga sakinah juga tidak akan terwujud jika tidak diiringi doa. Jangan lupa untuk selalu berdoa :

"Robbana hablanaa min azwajinaa wadzurriyatinaa qurrota a'yunin waj'alnaa lilmuttaqiina imaamaa.. "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kpd kami istri- istri kami & keturunan kami sbg penyenang hati (kami), & jadikanlah kami imam bagi orang-orang yg bertakwa.."

MONKEY AND CROCODILE


Once, a monkey near the riverbank. He is very strong and a great jumper. In the middle of the river there is a beautiful island filled with mango, jackfruit and many fruit trees other. In the middle between the islands and the edge of the river there are rocks. Although it is unlikely, the monkey usually jump from the riverbank into the rock and then from the rock to the island.

He can eat fruit all day and then return home by the same route every afternoon. Nearby there are a couple Mr. and Mrs. Crocodile Crocodile. They incubating alligator eggs of their first baby. Because of the pregnancy, Mrs. Alligator sometimes want strange food. So he asked for things that are strange to her husband faithful. Mrs. Alligator often amazed, like an animal other animals, by way of the monkey jumping back and forth to the island.

One day he wanted to eat the heart of Monkey cravings! He said his desire to Mr. Crocodile. To fulfill his wish, he promised to bring the heart of the monkeys at dinner. Sir Crocodile go and lean under the rocks between the riverbank and the island. He waited for the monkey back that afternoon to catch him. As usual, the Monkey spends his time on the island. When going back home from the edge of the river, he realized that the rock seemed to grow large, perceived to be higher than the water than she remembered.

So he is suspicious of the cunning Mr. Crocodile. To ensure this, he shouted faces of the rock, "Hello there, Mr. Reefs! What's up? "He shouted these words three times. Then he added, "You usually answer me when I asked you. But today you do not say anything. What's wrong with you, Mr. Reefs? "Mr. Crocodile thinking," No doubt, surely this rock is usually talking to the monkey. I can not wait to answer the stupid rock! I'll answer it and play a prank on the monkey.

So he shouted, "I'm fine, Mr. Monkey. What do you want? "Monkey asked," Who are you? "Without thinking, crocodile replied," I'm Sir Crocodile. "" Why are you leaning over there? "Asked Mr. Monkey. Sir Crocodile replied, "I'll take your heart! You will not be able to escape Mr. Monkey. "The monkey is smart thinking," Aha! He was right - there was no other way to the riverbank. So I had to trick him. "Then he shouted," Sir Crocodile, my friend, it seems you can get me. I'll give you my heart. Open your mouth and take it when I came. "

When Sir Crocodile opened his mouth, he opened it as big as possible, so that the eyes are closed. When Mr. Monkey saw this, he jumped into the crocodile's head and straight into the riverbank. When Sir Crocodile realized he had been deceived, he acknowledged the victory of Mr Monkey. As in a sports game, he conceded defeat. He said, "Mr. Monkey, my purpose to you actually do not really - I want to kill and take your heart just to please my wife. But you just save yourself and do not hurt anyone. Congratulations! Then Sir Crocodile back to Mrs. Alligator. Initially Mrs. Alligator not happy with this, but when their baby eggs hatch, they have forgotten that problem.

Fostering Harmonious Household


A harmonious family is the desire of every human being. That family is overwhelmed with happiness, peace, well-being of every member of the family.

The actual meaning of the word harmony is harmony that comes from a mixture of different characters so as to form a force of existence of an object. Resembling with housekeeping life. A family is a blend of many properties, a lot of willingness of a father, mother, children and even in-laws. The husband and wife are equal partners in the household. Foster harmony in the family is the duty of each member of the family. Often it happens that divorce caused by the absence of mutual understanding and good adjustment.

Here are various tips to maintain harmony in the menage, among others:

Mutual Love And Cherish
Husband and wife have to give each other love, affection, esteem, and motivation. encouragement. If you already have a child as parents need to give love and mercy in accordance with the needs of each child. This will affect the child's personality, where children tend to love others, especially his own family.

Meeting The Needs Of The Household
Husband and wife must meet the household needs to work hard, be honest, and kosher. If there is a shortage, then all family members should understand each other so that there is no dispute in the family resulting in fewer family harmony.

Education
The husband and wife are fully responsible for guiding and educating their children and providing opportunities for children to get a decent education, whether it is religious education as well as formal and informal education.

Religious Education
On the basis of a good religion the children will know what their obligations as a child, as a society and as a creature of God.

Protection
All family members are responsible to protect each other. Parents are obliged to provide physical and psychological protection for their children. Instead after the big kids that they're also responsible for the protection of their parents.

Togetherness
Togetherness can increase intimacy between family members. Kids can have fun and relax with their siblings and parents.

Finding A Solution To Every Problem
In a family sometimes have problems with their finances, problems with their children, etc. Solutions should problems fixed by way of consensus and agreement to carry out the results of consultation with a full sense of responsibility. For instance decision, a wife should continue to work to supplement her husband's income to meet family needs. A decision always has consequences in it. When a wife should keep working he also must not forget their duties and obligations as a mother. And of course it must have the support of all members of the family.

Every difference of opinion should also do consultations to find a solution. The decision taken to go through a consultation mufakat.Tugas household should also be divided evenly and be done with full responsibility.

Understand The Respective Roles As Family Members
Husband and wife have their own role in a family. If you do not understand it sometimes happens blaming each other.

For example in the treatment of children sometimes a husband and wife fully devolved, if there are mistakes made by the children, the wife was the one who was blamed.

Mutual Accept The Advantages And Disadvantages
To realize a harmonious family and the ideal is not as easy as imagined. Many obstacles, trials and temptations that come to test. Any problems that come let solved wisely. Every problem that comes and can be resolved with good will strengthen the foundation of domestic harmony.

In a family we need each other and complement each other. Must be able to understand the differences and habits are different, because a family is formed of a father and a mother who came from different backgrounds. So if it happens mutual understanding of these differences to differences-it creates a harmonious family.